Ekonomi Kreatif di Kabupaten Garut itu berbasis Fenta Helix

Perlu di ketahui bahwa semua rencana Ekonomi Kreatif di Kabupaten Garut itu harus berbasis Fenta Helix atau semua orang terlibat dalam sektor ekonomi yang menggabungkan kreativitas, keahlian, dan pengetahuan agar menghasilkan value atau nilai tambah, sehingga tidak bisa berdiri sendiri. Dimana arti dari Fenta Helix sendiri adalah Model kolaborasi yang melibatkan lima elemen utama, yakni Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media. Istilah Fenta Helix mungkin merupakan variasi atau penyesuaian dari konsep Penta Helix yang sudah lebih dikenal. Konsep ini digunakan untuk mendorong sinergi antar berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan sektor-sektor strategis, termasuk Ekonomi Kreatif.

Lalu apa kaitannya Fenta Helix ini dengan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Garut ?, praktisnya adalah Ekraf di Kabupaten Garut telah diakui sebagai salah satu sektor penting untuk pertumbuhan Ekonomi daerah serta nasional yang dimana Sektor ini di bina dan di wujudkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut dan di bawah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dimana Kabupaten Garut hanya fokus kepada 5 Sub-Sektor yakni, Kuliner, Kriya, Fashion, Seni Pertunjukkan, dan Film & Fotografi. Maka dari itu untuk mengoptimalkan potensi ini, kolaborasi antar pemangku kepentingan melalui model Fenta Helix dianggap penting dengan peran masing-masing Elemen Fenta Helix dalam Ekraf adalah sebagai berikut :

  • Akademisi, Memberikan riset, mengembangkan inovasi, menyediakan sumber daya manusia terampil melalui pendidikan dan pelatihan.
  • Bisnis, Menyediakan investasi serta pasar untuk produk kreatif, mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.
  • Komunitas, Menjadi wadah bagi kreator untuk berkolaborasi dan berbagi ide, mendorong gerakan lokal dan Budaya.
  • Pemerintah, Menyediakan regulasi, insentif, dan infrastruktur pendukung, mempromosikan Ekonomi Kreatif di tingkat nasional dan internasional.
  • Media, Memperluas jangkauan promosi produk kreatif, dan membangun kesadaran publik tentang pentingnya Ekonomi Kreatif

Sub-Sektor terbesar di Kabupaten Garut yang sudah di jalankan serta terealisasikan adalah di Sektor Kuliner, dimana yang selalu viral di 2 tahun kebelakang yakni di acara festival baso aci yang selalu di adakan tiap tahun di Alun-Alun Garut atau di Mall besar di Garut, bahkan ini sudah menjadi event tahunan di Garut karena Baso Aci sendiri adalah makanan tradisional asli Kabupaten Garut, lalu kedua ada di Sektor Kriya, seperti Pengrajin Kulit, Pengrajin Kayu, Rotan, Plakat, dan aksesoris-aksesoris sejenisnya, dengan realita yang terjadi di lingkungan Kabupaten Garut seperti Sukaregang dan sekitarnya banyak para pengrajin dan pengusaha di Industri tersebut berasal dari daerah sana, dimana ada beberapa produk serta perusahaan UKM yang sudah ekspor sampai ke benua eropa.

Maka dari itu ada banyak peluang serta tantangan tersendiri, mulai dari peluangnya adalah ini bisa menjadi pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas pasar, kolaborasi internasional melalui program seperti Creative Economy Work, dan peningkatan kesadaran Masyarakat akan nilai Ekonomi Kreatif (ekraf) ini. Dan terakhir ada tantangan yang perlu kita evaluasi serta antisipasi kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Garut tersendiri yakni adalah, Kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan, Akses terbatas terhadap pendanaan dan pasar global, dan terakhir Infrastruktur yang belum merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Garut, maka dari itu mari palawargi, kita tanamkan Mindset (Pola Pikir) yang tajam mengenai Sektor Ekonomi Kreatif ini yang dimana Kabupaten Garut sudah resmi menjadi Kota Ekonomi Kreatif (ekraf) di sub-sektor Seni Pertunjukkan.


Bisa di simpulkan agar mudah di pahami serta di implementasikan oleh palawargi semua bahwa Fenta Helix merupakan Model kolaborasi yang efektif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Garut. Dengan sinergi antara Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media, potensi Ekraf dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan kesenian serta kebudayaan Kabupaten Garut di tingkat global. Namun, diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi tantangan yang ada, terutama dalam hal koordinasi antara pelaku dengan pemangku kepentingan agar tidak putus komunikasi saat di lapangan dan terakhir Infrastruktur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top