Hallo Palawargi, kami sudah menelusuri salah satu pelaku ekonomi kreatif di bidang batik tulis, yakni “PUDINI BATIK” sebuah perusahaan Batik tulis tangan yang konsisten sejak 2006 sampai sekarang, dan pendirinya adalah Ibu Ani Royani yang fakta menariknya adalah ini merupakan Generasi penerus ke-4 dari Ibu Kenah pendiri Batik Garutan Beken, yang dimana Ibu Ani Royani sendiri adalah Anak sulung atau pertama dari Ibu Kenah (Pengelola Batik Beken) serta sebelum Ibu Ani ini merintis PUDINI BATIK beliau pernah menjadi karyawan di salah satu perusahaan supermarket swasta di Kota Garut sudah 20 tahun berpengalaman menjadi seorang marketing dan sales, sehingga sangat terlihat keterampilannya dalam memasarkan sebuah produknya sendiri untuk di aplikasikan ke PUDINI BATIK, perusahaan Ibu Ani ini sudah Go Internasional pada awalnya itu ketika di tahun 2010 Ibu Kenah di ketahui oleh Ibu Sendy Ramania (Istri Pak Dede Yusuf/Anggota DPR-RI), akan produk Batik Garutannya yang sangat berkualitas sehingga di promosikan dan di kenalkan ke tingkat nasional, sampai di lirik oleh Ibu Ani Yudhoyono dan di percayai olehnya untuk mengikut pameran di Jakarta, Cirebon berbagai Kota besar di Indonesia bahkan hingga ke Jepang untuk membangun identitas Batik sebagai simbol Negara Indonesia, dan di sanalah nama PUDINI BATIK di kenal terutama di Kota Garut.

Dimana PUDINI BATIK ini sudah di gunakan oleh beberapa Dinas di Kabupaten Garut sebagai produsen utama, bahkan hingga perusahaan Swasta, seperti Bank, Supermarket, hingga Perhotelan, karena memang dari Kualitas Katunnya kami sudah melihat langsung dan mencobanya sangatlah tebal di sertai ukuran gramasinya pun tinggi.

Batik yang sangat terkenal adalah motif Fauna yakni Kupu-kupu yang dimana terlihat dari foto yang kami tangkap kombinasi pewarna alaminya buatan Ibu Ani ini sangatlah profesional dan simetris, bahkan menurutnya harga batik ini bisa sampai puluhan hingga ratusan juta karena kualitas yang bisa menandinginya, di sinilah kita sepakat bahwa Ada Harga Ada Kualitas. Jadi Palawargi mari kita jungjung tinggi produk Lokal dengan membeli serta menggunakannya sehingga kita bisa bersaing di kelas internasional jangan sampai ketika budaya batik kita di klaim oleh negara tetangga kita baru menyadari serta menyikapi tetapi ketika sudah di pamerkan kita mengacuhkan serta membiarkannya, sedikit demi sedikit ayo kita bangun branding dan integritas Budaya Batik Tulis ini, karena ini juga merupakan simbolis Negara Indonesia.